Saturday, January 30, 2010

Selamat Pagi Teman

Seminggu terakhir kemarin yang luar biasa…

Hari senin ini saya merasa bergairah banget menjalani aktivitas kerja…., hari ini tadinya mau libur, tapi ternyata gak bisa menahan rasa rindu ingin ngantor…, ketemu para “jagoan neon”, “para ahli strategi”, “para aktor watak”, para programer, instruktur, dan tentunya staff lainnya.

Kenapa saya bilang para ahli strategi?, karena Mas Mleto cs di Ancol Bay yg kemarin yang deg-degan di landa gempa dan rencananya Tsunami, bisa lolos, karena Tsunami tidak jadi menghampiri Ancol seperti banyak diduga orang… Strategi menyediakan “life fest” nampaknya cukup membuat lega para peserta dari Cep Ron. Mestinya Mas Mleto juga bilang pada orang-orang Cep Ron bahwa: Pelopor telah mempersiapkan orang-orang yang siap ber-jibaku di kepulauan seribu, yang siap mengabari Ancol Bay jika tsunami benar-benar jadi datang…, he..he…, sehingga orang Cep Ron cukup bangga pada kita semua, he..he… lagi.

Sementara di ketinggian Bandung Utara (Lembang utara-kan?). Tim Wow menelorkan program baru, program yang penuh dengan harmonisasi musik, fisik dan jiwa… Program ini cukup lain dari biasanya, karena kita mencoba memasukkan unsur musik, yang jarang kita terapkan. Dulu emang pernah di Siemen Management Learning, namun hanya di final project saja. Suasana pelatihan dibangun dengan hal-hal yang bersifat harmoni. Untuk Brief kegiatan, kita selipkan beberapa reading, Bung Yuki pada awalnya memasukan metahpore-metaphore mengenai pergerakan harga minyak mentah di pasar global untuk membangun suasana bisnis dan cerita mengenai “pegas” yang lepas dalam sebuah senapan. Bung Syafri memasukan metahphore-metaphore “Kunci”, hingga menjadi “orang kunci”, karena sering kehilangan “Kunci” kamar, hingga pusing sendiri. (gak nyambung nih….). Bung Sonny yang selalu merasa teraniaya oleh saya. Saya sendiri ingin menjadi Zen Master, tapi setelah ditimbang-timbang dengan kondisi psikis peserta, Zen Master kurang cocok. (tunggu saja tanggal main yang tepat, maka anda semua akan terpana……)

Solo, kita bangun dengan musik tempo rendah dan cerita-cerita yang penuh metaphore. Ternyata kita bisa mengajak peserta untuk belajar dalam gelombang otak yang paling kreatif, yaitu gelombang “theta”, dimana gelombang otak ada pada kisaran 4-8 hz, pada saat ini kita bisa menjadi kreatif dan sangat fokus, hanya dengan menggunakan musik dan cerita metahpore. Kondisi Theta juga bisa dibangun oleh suasana eksternal, misal: pemandangan alam yang indah, Waduk Jatiluhur di sore hari atau Nagrog dikala matahari terbit. Bagi sebagian orang kondisi eksternal ini bisa membuat “trance”, otak dalam gelombang “theta”. Pelatihan Wow, emang cukup panjang dan menantang, menjadi terasa panjang dan menantang karena lokasinya sbagian besar di Hotel, tempatnya sempit, namun dituntut keberhasilan yang cenderung pada perubahan sikap. Namun Sang CI, mampu mengirim “roh”-nya (bukan muji-muji nih….) kepada para GI, sehingga course jadi menyenangkan dan menuntut untuk selalu kreatif memberikan yang terbaik untuk peserta. Sharing setiap malam hingga pagi hari bagaikan “suntikan” vitamin yang membuat hari penuh vitalitas. Walhasil… dari course ini kita mesti siap-siap untuk menerima sekitar 4000 orang yang akan turut dalam program-program kita. Untuk Mas Amin, Kucay, Babe (Klan Atmajaya), Afrizal, Bung Tegi, Bung Syafri, Bung Yuki, Bung Ook, Bung Tobing dan Istri, Mas DBD Baidi… bersiap-siaplah….

Masih di Bandung Utara Tim mas DBD Baidi, sibuk dengan Program Bang Indon. Tim Wow sempat ketemu di Cikole, di Putri Gunung dan di Grand Lembang (Camp Kedua Tim Mas DBD Baidi). Awalnya saya sempet ragu sama Mas Baidi ketika saya tanya tentang prog Bang Indon dimana jawabannya: “Wah pak Iwan…, pokoknya datar-datar saja, semua datar…..”. Namun ketika saya datangi Camp Keduanya, saya coba rasa-rasakan “aura”nya, ternyata lumayan positif, saya sempat coba bantu bagi-bagiin kaos untuk peserta, (setelah makan pete…., baru sadar ketika OTW ke Jakarta, mudah2an gak bau…, he..he…, jorok luh!!!!), turut minum Wedang Ronde, (kata Bung Tegi mirip Sop), pokoknya turut ngerecokin lah…, bahkan saya sama Bung Yuki, udah bikin skenario untuk melakukan “coup de etat”, pada saat pembukaan…, untung gak jadi, karena pembukaan baru akan dilaksanakan esok harinya.

Saya ketemu Kang Santoleot (Sandi …..-nya peot), yang tetap aja kurus menghawatirkan, mudah-mudahan jiwanya tetap gemuk, Romi (klan yunior atma), Bung Tejo (PAL IKOPIN), Tim Jatiluhur Haji Tarmidi (kemarin jadi LTS paling senior), Mumuy Mohawk, Deni, Tedi, dll, kangen sekali ternyata saya dengan mereka. Udah lama gak pelatihan bareng…., kamana wae yeuh….????

Oh ya… ada yang kelewat nih, ada suatu malam dimana Bung Tegi, Om Bow, dan Bu Tia, gedor-gedor pintu hotel dipagi hari sekitar pukul 02.00, bikin BT, karena kami baru saja tidur…, saya memang bukain pintu kamar, dan secepat kilat saya kembali masuk ke balik selimut, sori ngantuk banget…, ogah ngobrol…., he..he…

Dan pagi ini ketika nyampe Kantor, sudah nampak Bung Tegi dengan Jersey merah, Om Bow dengan korannya, saya dengan cengar-cengir-nya, kemudian Mas Mleto dengan Jersey Endurans… (dia orang Endurans ya…?, apa gak ada lagi Jersey lain?). Pagi yang begitu berwarna menurut saya. Dan tak lama kemudian datang-lah majalah NG dari Joan, dimana terpampang Pria Cibinong yang nampak seperti Baduy Aseli itu nampang dengan tulisan perjalanannya yang luar biasa… (biasa di luar …), membuat saya bangga…. bangga hidup dimuka bumi ini yang penuh warna… penuh gairah…. Salute untuk Bung Tegi. Selamat….

Segitulah, cerita pagi saya, cerita yang membuat hari ini menjadi hari senin yang luar biasa….

BRAVO…. PAC-ers….

“Kita mungkin tidak bisa merubah arah angin…., terpaan gelombang lautan….., namun kita selalu bisa menyesuaikan layarnya”…..

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails