Saturday, January 30, 2010

Perjalanan Dua


Anaku… sekarang kamu ada dipelukku, kita bertemu, kita ada dalam harmoni, seperti yang dulu bapak bilang, akan datang silih berganti.

Melihatmu kembali nak…,tak kuasa bapak membendungnya, jatuh air mata ini, untuk kebahagiaan tentunya, untuk syukur yang tak akan pernah bapak putuskan.

Perjalanan ini melewatkan wangi yang biasa hadir, hangat yang biasa lekat, dekap yang biasa dekat, begitu terasa hal-hal itu kala berjarak, dan… tidak sederhana lagi. Semua yang kalis jadi puitis. Tak akan kubuat itu jadi biasa, kubuat itu jadi sarat makna saat ini juga.

Nak…, betapa para pejalan pendahulu itu sanggup menembus hilang dengan ada, gulita dengan benderang..., dan kita akan terbiasa…

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails